A.
JENIS-JENIS ANALISA TUGAS
Analisis tugas adalah
suatu proses mengkaji seorang manusia dalam melaksanakan tugas, apa saja
peralatan yang mereka gunakan, dan hal-hal yang apa saja yang perlu mereka
ketahui. Memeriksa tugas-tugas user untuk mengetahui dengan baik apa yang
dibutuhkan user dari interface yang mereka rancang dan bagaimana mereka akan
menggunakannya.
- Komponen :
Aktivitas, Artifak dan Hubungan
- Fokus Analisis Tugas : Fokus pada lingkungan
- Input dan Output : Pengumpulan Data dan Reprentasi
Data
- Dokumentasi
- Interview : Terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi
Struktur
- Observasi : Merekam apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian
yang di anggap penting
- Reprentasi Data : Daftar, Ringkasan dan Naratif
- Contoh Pengelompokkan Tugas : Fixed Sequence,
Optinal Tasks, Waiting Events, Cycles, Time Sharing, Discreationary
Teknik
(pendekatan) untuk analisa tugas / Jenis-jenis
A.Dekomposisi tugas, memilah
tugas ke sub-tugas beserta urutan pelaksanaannya
B.Teknik berbasis pengetahuan, melihat
apa yang harus diketahui oleh user tentang objek dan aksi yang terlibat dalam tugas
dan bagaimana pengetahuan itu diorganisasikan
C.Analisa berbasis relasi-entitas,
pendekatan berbasis objek, dimana penekanannya pada identifikasi aktor dan
objek, relasi dan aksi yang dilakukan. Analisa tugas dikhususkan untuk
mengenali kepentingan user. Beberapa aspek analisa tugas sangat mirip dengan
model kognitif berorientasi-goal. Analisa tugas cenderung lebih melihat pada
apa yang harus dilakukan oleh user sedangkan pada model kognitif lebih melihat
pada proses kognitif internal seseorang dalam melakukan pekerjaannya (internal
mental state), maka granularitasnya biasanya lebih kecil dibandingkan
analisa tugas.
B.
SUMBER & PENGGUNAAN INFORMASI
Analisis
tugas memungkinkan kita membuat suatu struktur data mengenai tugas, dan
hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber data yang baik pula. Proses
analisis data tidak semata-mata mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan
data dan mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus kembali melihat
sumber data tersebut dengan pertanyaan dan padangan baru. Pada prakteknya,
keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan seorang analis berusaha mengumpulkan
data yang relevan secepat dan seekonomis mungkin. Bahkan jika dimungkinkan,
seorang analis harus dapat memaksimumkan penggunaan sumber informasi murah yang
sudah ada sebelum melakukan pengumpulan data yang memakan biaya.
Berikut
ini adalah beberapa sumber informasi yang dapat diper gunakan untuk membuat
analisis tugas :
A. Dokumentasi
Sumber data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang telah ada di organisasi seperti buku manual, buku instruksi, materi training dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini umumnya berfokus pada item tertentu dalam suatu peralatan atau software komputer. Dokumen manual peralatan tertentu misalnya, mungkin hanya memberikan informasi mengenai fungsi dari peralatan tersebut tidak bagaimana peralatan tersebut digunakan dalam pengerjaan suatu tugas. Selain itu juga mungkin terdapat dokumen peraturan perusahaan dan deskripsi tugas yang memberikan informasi mengenai tugas tertentu dalam konteks yang lebih luas. Namun perlu diperhatikan, dokumentasi jenis ini
hanya memberitahukan bagaimana seharusnya suatu pekerjaan dilakukan bukan bagaimana sebenarnya seseorang melakukan pekerjaan tersebut.
B. Observasi
Observasi
langsung baik secara formal maupun informal perlu dilakukan jika seorang analis
ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi
yang ada dapat digunakan untuk analisis sebelum memutuskan untuk melakukan
pengumpulan data dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat
dilakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan
di lapangan analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses
pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor atorium,
analis dapat dapat lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia
fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan
memberikan pertanyaan atau secara pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika
sedang bekerja.
C.
Wawancara
Bertanya
pada seorang yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis seringnya
merupakan cara langsung yang cepat untuk mendapatkan informasi mengenai suatu
tugas. Ahli tersebut bisa saja si manager, supervisor, atau staf yang memang
mengerjakan tugas tersebut. Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah
observasi. Hasil observasi dapat direfleksikan dengan wawancara untuk
mengetahui perilaku atau kondisi yang diinginkan dan tidak diinginkan.
D. Analisis Awal
Setelah
data diperoleh dari beberapa sumber seperti buku manual, observasi maupun
wawancara, maka detail analisis dengan berbagai metode yang ada dapat mulai
dilakukan. Untuk tahap awal, dapat dilakukan dengan mendaftar obyek dan aksi
dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan menelusuri dokumen-dokumen
yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi obyek, serta kata kerja yang akan
menjadi aksi. Namun hal ini tidaklah selamanya cukup. Tidak mudah
mengenali posisi obyek dan aksi tersebut dalam dokumen terutama untuk obyek
atau aksi yang dijelaskan secara implisit.
E. Pengurutan dan Klasifikasi
Ada
beberapa tehnik untuk membuat klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan
beberapa atribut. Beberapa analis melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri,
namun ada juga yang dibantu oleh ahli berdasarkan bidang analisis.
UIMS
sebagai arsitektur konseptual :
Isu utama
adalah bagaimana memisahkan antara semantic aplikasi dan interface yang
tersedia bagi user. Banyak argument yang baik untuk mendukung pemisahan ini,
yaitu :
Portability : agar aplikasi yang sama dapat digunakan di system yang berbeda maka membuat aplikasinya sebaiknya terpisah dari interface device-dependent-nya.
Reusability : pemisahan meningkatkan komponen untuk dapat digunakan kembali agar dapat mengurangi biaya.
Portability : agar aplikasi yang sama dapat digunakan di system yang berbeda maka membuat aplikasinya sebaiknya terpisah dari interface device-dependent-nya.
Reusability : pemisahan meningkatkan komponen untuk dapat digunakan kembali agar dapat mengurangi biaya.
Multiple
interfaces : untuk meningkatkan fleksibilitas aplikasi yang interaktif, beberapa
interface yang berbeda dibuat untuk mengakses fungsionalitas yang sama.
Customization : interface user dapat dikustom oleh desainer dan user untuk meningkatkan keefektifan tanpa mengubah aplikasi
Customization : interface user dapat dikustom oleh desainer dan user untuk meningkatkan keefektifan tanpa mengubah aplikasi
I/O adalah suatu mekanisme pengiriman data secara
bertahap dan terus menerus melalui suatu aliran data dari proses ke peranti
(begitu pula sebaliknya). Fungsi :Fungsi i/o Pada dasarnya adalah mengimplementasikan
algoritma I/O pada level aplikasi. Hal ini dikarenakan kodeaplikasi sangat
fleksible, dan bugs aplikasi tidak mudah menyebabkan sebuah sistem crash.
Port I/O yang berarti gerbang konektor
Input/Output pada komputer, seperti pada keyboard,mouse paralel/serial ataupun
USB.Menyediakan koneksi untuk piranti eksternal seperti kamera digital, printer
dan scanner.
Unit Input/Output (I/O) adalah bagian dari sistem
mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan
dunia luar.
Unit input adalah unit
luar yang digunakan untuk memasukkan data dari luar ke dalam mikroprosesor ini,
contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse.
Unit output biasanya
digunakan untuk menampilkan data, atau dengan kata lain untuk menangkap
data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya data yang akan
ditampilkan pada layar monitor atau printer.
Peralatan Input :
a)
Keyboard
b)
Mouse
c)
Joystick
d)
Scanner
e)
Lightpen
f)
Trackball
g)
Touch Sreen
h)
Magnetic Ink Character Reader (MICR)
i)
Optical Character Reader (OCR)
j)
Optical Mark Recognition (OMR) Reader
k)
dll
PeralatanOutput :
a)
Monitor
b)
Printer
c)
Speaker
Evaluasi
adalah pengujian pada tingkat penggunaan dan fungsionalitas sistem yang dapat
dilakukan di dalam laboratorium, di lapangan, atau di dalam kolaborasi dengan
pengguna. Objek evaluasi adalah desain dan implementasinya. Sebaiknya evaluasi
dilakukan dengan mempertimbangkan semua tahapan siklus hidup desain.
Evaluasi
memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
1.
Melihat seberapa jauh sistem berfungsi
2.
Melihat efek antarmuka bagi pengguna
3.
Mengidentifikasi problem khusus yang terjadi pada sistem
Evaluasi
Heuristik
Hampir
sama dengan Cognitive Walkthrough tetapi sedikit terstruktur dan sedikit
terarah. Tujuan dari Evaluasi heuristik adalah untuk memperbaiki perancangan
secara efektif. Evaluator melakukan evaluasi melalui kinerja dari serangkaian
tugas dengan perancangan dan dilihat kesesuaiannya dengan kriteria setiap
tingkatan.
Discount
Usability testing
Definisi
Suatu metode dengan biaya rendah usabilitas rancang-bangun yang diusulkan oleh
Jakob Nielsen,menyatakan bahwa usabilitas itu sering dilakukan oleh sedikit peserta,
dan skenario penggunaannya berdasarkan dari hasil pengamatan yang menghasilkan
hampir sebagai kebaikan, dan dengan ROI akan menjadi lebih baik manakala
dibandingkan dengan costlier usabilitas tradisional yang menguji.
Cognitive
Walkh Trough
Cognitive
walkh trough adalah suatu usabilitas pemeriksaan metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi usabilitas yang mengeluarkan suatu potongan perangkat lunak
atau jaringan lokasi, memusatkan pada beberapa kemudahan untuk para pemakai
yang baru untuk memenuhi tugas dengan sistem itu. Sedangkan teori walkthrough
task-specific, evaluasi heuristik mengambil suatu pandangan holistic untuk
tidak menangkap permasalahan yang ditangkap oleh ini dan usabilitas pemeriksaan
metode lain.
Pemodelan
User
Permodelan
user adalah sebagai pengguna dari semua bahan yang ada pada evaluasi, yang di
antaranya yaitu pada Evaluasi Heuristik, Discount Usability testing,dan lain –
lain.
Model
Koqnitive (GOMS, CCT, Context based)
Model
Kognitif adalah sebuah model yang di rancang dari cara kerja user,untuk
mengetahui bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan antarmuka.
- GOMS
adalah suatu cara menganalisa urutan langkah perkirakan durasi tiap langkah dan
akhirnya dan total waktu keseluruhan langkah. Analisa digunakan untuk
menentukan jalur critical, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
tugas.
-
Cognitive Complexity Theory (CCT) adalah alat perekayasaan dengan pengukuran
kemudahan dan tingkat kesulitan secara garis besar digabung dengan dekripsi
secara detail dari perilaku user.CCT memiliki dua deskripsi paralel, satu
adalah tujuan user dan yang lainnya adalah sistem komputer atau disebut device
pada CCT. Deskripsi tujuan user berdasarkan hirarki yang tujuan mirip dengan
GOMS, tetapi diekspresikan menggunakan production rules.
KESIMPULAN :
Analisis
tugas adalah suatu proses mengkaji seorang manusia dalam melaksanakan tugas,
apa saja peralatan yang mereka gunakan, dan hal-hal yang apa saja yang perlu
mereka ketahui. Memeriksa tugas-tugas user untuk mengetahui dengan baik apa
yang dibutuhkan user dari interface yang mereka rancang dan bagaimana mereka
akan menggunakannya.
SUMBER :
kalau yang context-based ga ada ya ?
BalasHapus