Jumat, 20 Juni 2014

Debat Capres-Cawapres 9 Juni 2014





Debat capres dan cawapres yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilaksanakan tanggal 9 Juni 2014 dan disiarkan secara langsung (live) oleh stasiun-stasiun TV nasional. Debat digelar di Balai Sarbini, Jakarta pada pukul 20.00 WIB yang mempertemukan capres-cawapres no urut 1 yaitu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan capres-cawapres no urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Debat berjalan lancar dan seru meskipun beberapa kali pembawa acara Dr. Zainal Arifin Mochtar mengingatkan para hadirin untuk tidak memotong komentar dan statement para capres dan cawapres dengan tepukan tangan. Debat dengan tema “Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih, dan Kepastian Hukum” kemudian dibagi menjadi 5 babak.

Selama debat berlangsung antara kedua kandidat yang saya lihat adalah bahwa kandidat no urut 1 memaparkan secara menyeluruh dan tepat sasaran sesuai dengan tema. Sedangkan kandidat no urut 2 lebih memaparkan kemampuannya dalam mengurus daerah bukan suatu negara.

Namun, dibalik itu semua ada hal yang menjadi perhatian saya yaitu, peran cawapres salah satu kandidat dalam debat tersebut terlihat lebih mendominasi dan menguasai materi serta memperlihatkan kemampuan berfikir yang jauh lebih intelek dibanding capresnya. Tidak dapat dipastikan apakah capres tersebut gugup, atau merasa tidak nyaman dengan lingkungan tersebut. Tapi, semoga saja siapapun yang terpilih tidak akan mengalami hal serupa jika sedang berdiplomasi dengan negara lain. Karena memimpin negara bukanlah hal yang mudah, sang pemimpin haruslah mempunyai kemampuan berbicara yang baik dihadapan para pemimpin negara lainnya. Jika tidak, bagaimana beliau melakukan negoisasi kedepannya ?

Debat sempat mencapai klimaksnya ketika cawapres Jusuf Kalla menanyakan menyangkut seputar masalah HAM kepada capres Prabowo Subianto. Akan tetapi Prabowo Subianto dapat dengan sigap dan spontan menjawab pertanyaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers